sumber: linovhr.com
Manajemen Keuangan
adalah segala kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau
mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama
perusahaan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai manajemen keuangan
berdasarkan penjelasan dari para ahli:
1. Bambang Riyanto
Menurut Bambang
Riyanto, pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang
berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan dengan biaya
minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan, serta usaha untuk
menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.
2. J. L. Massie
Menurut J. L.
Massie, pengertian manajemen keuangan adalah aktivitas operasional bisnis yang
bertanggung jawab untuk mendapatkan dan menggunakan dana yang diperlukan untuk
kegiatan operasional yang efektif dan efisien.
3. Agus Sartono
Menurut Agus
Sartono, pengertian manajemen keuangan adalah semua yang berhubungan dengan pengalokasian
dana dalam bermacam bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan
dana untuk pembiayaan investasi atau untuk pembelanjaan secara efisien.
4. J. F. Bradley
Menurut J. F.
Bradley, manajemen keuangan adalah bidang manajemen bisnis yang ditujukan untuk
mengelola penggunaan modal secara bijaksana, selektif, dan seksama dari sumber
modal untuk memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke arah mencapai
tujuannya.
5. Sonny S.
Menurut Sonny S,
pengertian manajemen keuangan adalah kegiatan perusahaan yang berhubungan
dengan bagaimana cara mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mengelola asset
sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.
6. Grestenberg
Menurut
Grestenberg, pengertian manajemen keuangan adalah bagaimana suatu bisnis diselenggarakan
untuk mendapatkan dana, cara memperoleh dana, penggunaan dana tersebut, dan
bagaimana bisnis didistribusikan.
7. Sutrisno
Menurut Sutrisno,
arti manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan dengan usaha-usaha
untuk memperoleh dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk
memakai dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
8. James VanHorne
Menurut James
VanHorne, pengertian manajemen keuangan adalah semua aktivitas yang berhubungan
dengan perolehan dana dan pengelolaan pendanaan, serta untuk pengelolaan aktiva
dengan tujuan semua aktivitas perusahaan.
9. Weston dan Copeland
Menurut Weston dan
Copeland, pengertian manajemen keuangan adalah suatu fungsi dan tanggung jawab
para manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan yaitu menyangkut
keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagian
dividen (baca: Pengertian Dividen) pada suatu perusahaan.
Seperti yang sudah
dijelaskan dalam pengertian manajemen keuangan diatas sebagai upaya untuk
mengelola aset-aset perusahaan, sehingga manajemen ini memiliki ruang lingkup
khusus yang harus dipahami seorang manajer diantaranya:
1. Keputusan Pendanaan
Ini mencakup
segala kebijakan yang berkaitan dengan cara memperoleh dana seperti kebijakan
untuk menerbitkan obligasi atau kebijakan untuk mencari hutang jangka pendek
maupun jangka panjang. Dana yang dimaksud bisa bersumber dari internal
perusahaan sendiri maupun dari eksternal.
2. Keputusan Investasi
Semua yang
berkaitan dengan pembentukan kebijakan untuk penanaman modal seperti aktiva
tetap atau fixed assets. Modal bisa berupa tanah, gedung maupun sarana
prasarana perusahaan termasuk mesin produksi. Investasi (baca: Pengertian
Investasi) bisa juga dalam bentuk aktiva finansial seperti surat-surat
berharga, saham dan obligasi.
3. Keputusan Pengelolaan Aset
Kebijakan yang
berkaitan dengan pengelolaan aset secara efisien untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Sumber
Dana Perusahaan
Memperoleh sumber pendanaan
adalah salah satu dari fungsi manajemen keuangan. Umumnya, sumber dana
perusahaan bisa diperoleh dari 3 kelompok sumber dana. Sumber dana jangka
pendek, jangka menengah serta jangka panjang.
A.
Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek
adalah pendanaan yang harus dilunasi atau dibayar pada waktu yang cepat dalam
tempo satu tahun atau kurang untuk memenuhi kegiatan operasional rutin
perusahaan.
Alasan
perusahaan membutuhkan pendanaan jangka pendek umumnya karena beberapa kondisi
berikut:
1.
Perusahaan membutuhkan dana segar untuk keperluan pembayaran modal kerja
atau kebutuhan jangka pendek yang harus dipenuhi dalam tempo satu tahun atau
kurang
2.
Laba ditahan tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan operasional
perusahaan
3.
Sumber dana jangka pendek tersedia cukup banyak, mudah dan biaya yang
mengiringi lebih rendah
4.
Manajemen keuangan lebih memilih untuk mengambil utang dibandingkan
menunggu dana dari sektor lain.
B.
Sumber Dana Jangka Menengah
Sumber dana jangka menengah
adalah sumber pendanaan perusahaan yang pengembaliannya berjangka waktu
maksimal 5 tahun dan lebih dari satu tahun. Sumber dana jangka menengah diambil
oleh manajemen keuangan perusahaan karena adanya kebutuhan yang tidak bisa
dipenuhi jika menggunakan instrumen sumber pendanaan jangka pendek, tetapi juga
berlebihan jika menggunakan pendanaan jangka panjang. Contoh sumber dana jangka
menengah adalah leasing, term loan, dan equipment loan.
C.
Sumber Dana Jangka Panjang
Sumber dana jangka panjang
adalah pendanaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang pengembaliannya dalam
jangka waktu yang lama dan manfaat yang akan dirasakan dalam waktu yang lama
juga. Umumnya sekitar 5 hingga 10 tahun periode.
Alasan manajemen keuangan
perusahaan memerlukan pendanaan jangka panjang adalah:
1.
Kebutuhan dana dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk investasi
perusahaan
2.
Laba ditahan peruahaan tidak mencukupi atau tidak ada untuk memenuhi
kebutuhan pendanaan perusahaan.
Misalnya sebuah perusahaan
yang ingin melakukan pengembangan usaha seperti ingin membeli aset tetap berupa
tanah, mesin atau pembangunan pabrik baru akan memerlukan tambahan dana segar
dalam jumlah yang besar Pendanaan jangka pendek tentu tidak akan sanggup
mengatasinya karena jumlahnya yang relatif kecil. Maka dibutuhkan sumber dana
jangka panjang untuk memenuhinya.
Penggunaan
Dana
Pengertian sumber dan
penggunaan dana dapat diketahui berdasarkan defenisi yang dikemukakan oleh s.
munawir (1999 : 110) sebagai berikut bahwa, analisa sumber dan penggunaan dana
merupakan suatu alat analisa keuangan yang sangat penting bagi finansial
manajer atau bagi para calon kreditur atau bagian bank dalam menilai permintaan
kredit yang diajukan kepadanya, dengan analisa sumber dan penggunaan dana akan
diketahui bagaimana perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang
dimilikinya.
Langkah-langkah dalam
menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana:
1) Penyusunan laporan
perubahan neraca (statement of balance sheets changes)
Laporan ini menggambarkan
perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua titik waktu dan setiap
perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
2) Laporan sumber-sumber dan
penggunaan dana
Laporan ini berasal dari
gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba ditahan. Pengertian
dana yang digunakan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana disebut kas
(arti sempit) dan modal kerja (arti luas).
Dana Dalam Arti Kas
Dana yang akan dianalisis
nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan elemen-elemen
yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kas. Oleh karena
itu, laporannya disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Kas. Laporan
sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama
satu periode dan memberkan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan pengunaan-penggunaannya.
Langkah-langkah menyusun laporan sumber-sumber dan
penggunaan dana (kas):
1. Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan
masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan
atau tahunan).
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam golongan perubahan yang
memperbesar / memperkecil kas.
3.
Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan laba
ditahan) ke dalam golongan yang memperbesar/ memperkecil kas.
4.
Mengadakan konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan
sumber-sumber dan penggunaan dana.
Dari laporan neraca dan
laporan laba-rugi, elemen-elemen yang dapat memperbesar kas adalah :
1.
Berkurangnya aktiva lancar selain kas:
Berkurangnya barang
(inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil penjualan itu
merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan. Berkurangnya piutang berarti
piutang telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang
diterima oleh perusahaan yang bersangkutan. Berkurangnya surat-surat berharga
(efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber
dana/ kas bagi perusahaan
2.
Berkurangnya aktiva tetap:
Berkurangnya aktiva tetap
bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil penjualannya merupakan
sumber dana. Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam
tahun yang bersangkutan.
3.
Bertambahnya setiap jenis hutang:
Bertambahnya hutang (hutang
lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi penambahan dana yang diterima
oleh perusahaan yang bersangkutan
4.
Bertambahnya modal:
Bertambahnya modal
disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham baru tersebut
merupakan sumber dana
5.
Adanya keuntungan dari operasi perusahaan:
Apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi
perusahaan yang bersangkutan.
6.
Penyusutan:
Penyusutan merupakan biaya
non-kas berupa penyisihan dana untuk cadsangan pembelian aktiva tetap. Dana ini
bisa dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber dana.
Elemen-elemen dari neraca dan laporan laba-rugi yang memperkecil kas adalah :
1.
Bertambahnya Aktiva Lancar
Kas akan berkurang bila ada
tambahan aktiva lancar, misalnya persediaan bertambah berarti perlu uang untuk
membeli persediaan, sehingga kas berkurang. Piutang bertambah perlu kas untuk
menambah investasi pada piutang, sekuritas bertambah berarti ada pembelian
sekuritas yang memerlukan uang kas.
2.
Bertambahnya Aktiva Tetap
Demikian pula bila ada
tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian aktiva tetap. Pembelian aktiva
tetap memerlukan kas, maka uang kas akan berkurang akibat penambahan aktiva
tetap tersebut.
3.
Berkurangnya Semua Hutang
Apabila hutang baik jangka
pendek maupun jangka panjang berkurang berarti ada sebagian hutang yang
dibayar. Untuk membayar hutang diperlukan uang kas, sehingga kas menjadi
berkurang.
4.
Berkurangnya Modal
Apabila modal berkurang
berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan, sehinga kas mejadi berkurang.
5.
Rugi Operasi
Apabila perusahaan
memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila perusahaan rugi maka kerugian
tersebut harus ditutup dengan kas, sehingga memperkecl kas.
6.
Pembayaran Deviden
Deviden yang dibayarkan
kepada pemilik membutuhkan uang tunai, sehingga pembayaran deviden tersebut
akan memperkecil kas.
Cash
Flow
Secara sederhana, cash flow
dapat diartikan sebagai uang yang bergerak (mengalir) masuk dan keluar dari
bisnis Anda selama periode tertentu. Meskipun terkadang cash flow nampak
bergerak hanya satu arah, namun sebenarnya ia mengalir dua arah.
-
Uang tunai datang dari pelanggan atau klien yang membeli produk atau jasa
Anda. Apabila pelanggan tidak membayar pada saat pembelian, sebagian dari arus
kas Anda berasal dari koleksi piutang.
-
Uang tunai dari bisnis Anda dalam bentuk pembayaran untuk pengeluaran
seperti sewa atau hipotek, pembayaran pinjaman bulanan, serta pembayaran pajak
dan hutang lain-lain.
Ada beberapa jenis cash flow yang patut kita
ketahui, berikut diantaranya:
1.
Cash from Operating Activities
Merupakan uang tunai yang
dihasilkan dari kegiatan bisnis inti perusahaan dan tidak termasuk arus kas
dari investasi. Cash from operating activities akan ditemukan dalam laporan
arus kas perusahaan.
2.
Free Cash Flow to Equity
Mewakili uang tunai yang
tersedia setelah diinvestasikan kembali ke bisnis. Dalam rumus matematika, free
cash flow dapat dihitung dengan:
Arus kas operasi – pengeluaran modal – deviden
(beberapa perusahaan tidak melakukannya karena deviden dipandang sebagai
diskresioner).
3.
Free Cash Flow to the Firm
Merupakan ukuran yang
mengasumsikan perusahaan tidak memiliki leverage (utang). Digunakan dalam
pemodelan keuangan dan penilaian.
4.
Net Change in Cash
Merupakan perubahan jumlah
arus kas dari satu periode akuntansi ke periode berikutnya, dan akan ditemukan
pada bagian bawah laporan arus kas.
Metrik kas dan penggunaan cash flow yang paling umum
adalah sebagai berikut:
-
Net Present Value, yang digunakan untuk menghitung nilai bisnis dengan
membangun model DFC dan menghitung net present value (NPV).
-
Tingkat Pengembalian Internal, digunakan untuk menentukan tingkat
pengembalian internal yang dicapai investor untuk melakukan investasi.
-
Likuiditas, menilai seberapa baik suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendeknya.
-
Cash flow yield, mengukur seberapa banyak uang tunai yang dihasilkan
bisnis per saham, relatif terhadap harga sahamnya, dan dinyatakan sebagai
persentase.
-
Cash flow per share, yaitu uang tunai dari aktivitas operasi dibagi
dengan jumlah saham yang beredar.
-
Rasio P / CF, yaitu harga suatu saham dibagi dengan cash flow per share,
dan kadang-kadang digunakan sebagai alternatif dari harga penghasilan.
-
Rasio konversi kas, adalah jumlah waktu antara ketika perusahaan membayar
inventarisnya (harga pokok penjualan), dan menerima pembayaran pelanggannya.
-
Gap pendanaan, yaitu ukuran kekurangan yang harus diatasi perusahaan.
-
Pembayaran deviden, cash flow dapat digunakan untuk mendanai pembayaran
deviden kepada investor.
-
Pengeluaran modal, cash flow juga dapat digunakan untuk mendanai
reinvestasi dan pertumbuhan dalam bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar