Bagi Anda yang ingin memulai sebuah usaha tetapi
bingung ingin memulai dari produk apa yang ingin Anda pasarkan dan bagaimana
cara untuk menentukan harga jualnya, artikel ini akan membantu Anda dalam
menentukan produk dan harga jual yang sesuai.
Untuk
menentukan produk, beberapa hal ini yang perlu diperhatikan.
1.
Pengalaman
Anda
Pengalaman Anda dibidang tertentu membuat Anda
mengetahui lebih banyak tentang produk yang berkaitan dengan pengalaman Anda
tersebut. Dengan pengalaman Anda, Anda mempunyai pengetahuan lebih dari orang
lain dan ini menjadi nilai positif.
2.
Ikuti
Hasrat Anda
Dengan mengikuti hasrat yang ada di benak Anda, Anda
akan menjadi orang yang terus termotivasi karena produk yang Anda pilih adalah
produk yang Anda sukai. Ditambah dengan pengalaman yang sudah Anda punya, itu
akan jauh lebih membantu Anda memaksimalkannya.
3.
Manfaatkan Tren
Tren
akan membuat produk Anda dicari oleh banyak orang, tetapi tren tidak akan
bertahan lama. Anda pun perlu memikirkan produk yang bisa stabil disaat tren
tersebut mulai turun.
4.
Identifikasi Pasar
Cari
tahu produk apa yang sedang banyak dicari di pasar tetapi masih sedikit
pedagang yang menjual barang tersebut. Juga lihat kondisi apakah ada produk
yang dijual dengan harga yang terlalu tinggi, Anda bisa masuk untuk memberikan
harga yang terbaik.
5.
Produk yang Dapat Memecahkan Masalah
Produk
yang menguntungkan adalah produk yang dapat memenuhi kebutuhan yang tengah
dicari. Tidak perlu mencari produk yang rumit, cukup yang sederhana, efektif,
dan berguna.
6.
Produk yang Sulit ditemukan Secara Lokal
Cari
lah produk yang sulit ditemukan secara lokal, sehingga akan banyak orang yang mencari
untuk memenuhi kebutuhannya.
Hal-hal
tersebut lah yang perlu Anda perhatikan saat menentukan produk. Nah selain
menentukan produk, langkah selanjutnya adalah penentuan harga yang ingin Anda
berikan untuk pemasaran produk Anda. Maka berikut adalah cara menentukan harga
untuk produk Anda.
1.
Mark-up
Pricing
Metode ini merupakan metode yang cara mendapatkan
harga jual produknya dengan menambah beberapa persen dari harga pembelian bahan
baku. Artinya, bisa menentukan terlebih dahulu berapa modal yang dibutuhkan.
Hasil tersebut nantinya akan menjadi keuntungan yang bisa Anda dapatkan.
Harga
Jual = Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)
Misalnya, kamu ingin memiliki sebuah produk dengan
bahan baku modal Rp. 20.000/produk. Markup yang ingin tambahkan adalah 20%. Maka
keuntungan yang bisa didapat adalah:
Harga
Jual = Rp. 20.000 + (Rp. 20.000 x 20%)
Harga
Jual= Rp. 30.000/produk
Dalam produk ini, kamu akan mendapatkan untung sekitar
Rp. 10 ribu apabila ingin menggunakan markup sekitar 20%.
2.
Margin
Pricing
Margin Pricing adalah metode sebaliknya dari Mark-up
Pricing. Penentuan berapa produk yang akan dijual dilakukan terlebih dahulu.
Setelah itu, Anda bisa masukkan ke dalam rumus hitungannya untuk menentukan
berapa besar profit yang diambil.
Margin=
(Harga Jual – Harga Modal)/Harga Jual
Contoh, Anda menjual suatu produk dengan modal Rp.
15.000/produk dan ingin menjualnya seharga Rp. 45.000/produk. Maka berapa
keuntungan yang akan didapat Anda?
Margin
= (45.000 – 15.000) / 45.000
Margin=
0,78 atau 78%
Maka, keuntungan yang Anda dapatkan mencapai 78%. Jika
menurut Anda terlalu besar, Anda bisa ubah agar profit yang dihasilkan tidak
melebihi 50% dari harga modal awal. Kenapa? karena biasanya memang profit
normal sebuah produk tidak lebih dari angka tersebut.
3.
Value
Based Pricing
VBP merupakan cara yang paling unik dalam menentukan
harga jual. Karena Anda akan memberikan harga sesuai dengan nilai yang
didapatkan oleh pelanggan. Artinya, pelanggan sendiri lah yang berhak untuk
menentukan berapa nilai jual dari produk tersebut, atau willing to pay (WTP).
Biasanya, ada dua cara yang akan dilakukan, yang
pertama adalah melakukan riset terhadap beberapa responden. Setiap responden
akan memberikan penilaian dan juga harga terhadap produk yang tengah dirilis.
Cara kedua adalah dengan memberikan harga tinggi secara langsung.
Para pelanggan sendiri pun tidak jarang akan merelakan
uangnya untuk membayar sebuah produk yang dipasarkan, sesuai dengan kualitas
produk, kelangkaannya, dan popularitas dari produk tersebut. Alasan-alasan
tersebut yang menjadi alasan mengapa pelanggan berani untuk langsung memakai
harga tinggi. Dan hal ini bisa Anda lakukan saat Anda mengeluarga sebuah produk
secara limited atau terbatas. Semakin langka produk Anda, semakin mahal juga
harga yang bisa diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar